Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli, Penyebab dan Dampaknya

By | March 11, 2023

Pengertian Konflik Sosial – Tak akan ada sebuah kehidupan yang sepenuhnya berjalan mulus. Di tengah – tengah kehidupan manusia, pergeseran atau konflik itu pasti ada walau sekecil apapun. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai konflik.

Konflik sendiri berasal dari kata kerja latin configere yang artinya saling memukul. Sementara secara sosiologi konflik adalah sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dan bisa juga terjadi pada suatu kelompok. Dalam hal ini pengertian konflik sosial secara umum bahwa ketika suatu permasalahan muncul salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan membuatnya tidak berdaya, menghancurkannya atau melakukan hal – hal lain yang berpotensi melemahkan suatu kelompok tertentu. Pertentangan yang dimaksud ini bukan hanya dalam bentuk fisik melainkan juga bisa berbentuk non fisik seperti pertentangan ide, pendapat atau gagasan dengan pihak lain.

Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli

Para ahli juga memiliki pemahaman mendasar tentang konflik, informasi selengkapnya bisa Anda simak dan cek berikut ini!

Menurut KBBI, Konflik Adalah …

Konflik menurut KBBI merupakan perselisihan, pertentangan atau percekcokan.

Definisi konflik menurut Soerjono Soekanto

Konflik menurut Soerjono Soekanto bahwa dalam rangka mencapai tujuannya, masing – masing individu atau kelompok akan menggunakan segala macam cara termasuk ancaman dan juga kekerasan sebagai suatu bentuk pertentangan terhadap pihak lawan. Proses inilah yang sering disebut sebagai konflik.

Pengertian konflik Simmel : 1995

Dalam rangka mencapai apa yang ditujukan, masing – masing individu atau kelompok akan menggunakan segala macam cara termasuk ancaman atau kekerasan sebagai bentuk dari pertentangan kepada pihak lawan yang memicu konflik tersebut.

Arti konflik menurut Taman dan Burgess : 1921

Keduanya memandang bahwa konflik merupakan suatu bentuk berbeda dari kompetisi atau persaingan. Mereka menulis bahwa konflik merupakan suatu bentuk interaksi, kompetisi atau perjuangan antara individu yang dilakukan tanpa melalui kontak dan atau komunikasi. Di lain sisi konflik merupakan suatu perlombaan yang dilakukan dan terjadi kontak sebagai kondisi yang sangat diperlukan.

Definisi konflik menurut Max Wher : 1968

Max Wher mengungkap bahwa konflik merupakan suatu hubungan sosial yang terjadi sepanjang tindakan yang ada didalamnya secara sengaja ditujukan untuk melaksanakan suatu kehendak satu pihak untuk melawan pihak yang lain. Dengan demikian suatu konflik merupakan suatu hubungan sosial yang memiliki makna sebagai suatu keinginan dalam memaksakan kehendak kepada pihak yang lain.

Menurut A.W Hijau (1956), Konflik adalah …

Konflik definisinya merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sengaja dalam melawan atau memaksa suatu kehendak lain atau orang lain. Sebagai suatu proses konflik berkebalikan dari langkah kerjasama dimana usaha yang dilakukan secara sengaja dilakukan untuk menggagalkan apa yang sudah menjadi kehendak orang lainnya.

Arti konflik menurut Gillin dan Gillin : 1948

Menurut Gillin dan Gillin bahwa konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok bisa mencapai suatu tujuan tertentu secara langsung yang menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan. Singkatnya bisa dikatakan bahwa konflik mengacu pada suatu perjuangan diantara pihak yang saling berkaitan, berusaha untuk mencapai, tujuan berusaha yang dipilih juga untuk menghilangkan lawan dengan membuat pihak yang lain tidak memiliki daya apapun untuk melawan.

Pengertian konflik menurut para Ahli (James W. Vander Zanden)

Didalam buku Sociology, disebutkan oleh James W. Vander Zanden bahwa konflik diartikan sebagai suatu pertentangan tentang nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan dan memiliki tujuan untuk menetralkan, merugikan atau menyisihkan pihak lawan yang menyaingi mereka.

Definifisi konflik menurut Lacey : 2003

Menurut Lacey, disebutkan bahwa konflik merupakan suatu pertarungan, benturan, pergulatan, pertentangan kepentingan, opini atau tujuan serta penderitaan batin. Konflik memang melekat sangat erat dalam dinamika kehidupan sehingga sebagai seorang manusia dituntut untuk senantiasa berjuang dengan konflik yang sedang dihadapi.

Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

Pergeseran yang terjadi di tengah masyarakat dan memicu konflik terjadi bukan tanpa sebab. Ada berbagai hal yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat yang meliputi :

1. Perbedaan antar perorangan atau individu

Manusia merupakan makhluk yang sangat unik dan sangat istimewa. Karena masing – masing manusia memiliki perasaan, pendirian dan juga pendapat yang berbeda satu dengan yang lainnya karena itu tidak aka nada kesamaan yang baku antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Perbedaan yang semacam inilah yang menjadi salah satu aspek yang bisa memicu terjadinya konflik sosial.

Hal ini karena dalam menjalankan suatu interaksi sosial di tengah masyarakat, tidak mungkin seseorang senantiasa sejalan dengan orang atau kelompok yang lain. Mereka punya perbedaan pendapat dan pemikiran sendiri yang terkadang berbenturan dengan pendapat dan pemikiran orang lain sehingga akan menimbulkan suatu konflik sosial.

2. Perbedaan kebudayaan

Didalam buku yang berjudul Human Communication, menurut Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss disebutkan bahwa budaya memiliki definisi suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu kelompok orang yang kemudian turut diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya yang semacam ini juga turut mencakup dari beberapa unsur rumit seperti halnya sistem agama, politik, bahasa, adat istiadat, perkakas, bangunan, pakaian dan juga karya seni.

Di tengah masyarakat yang heterogen dan telah bercampur individu – individu yang juga memiliki suatu perbedaan didalamnya masing – masing individu dibesarkan didalam sebuah kelompok budaya yang berbeda – beda dimana perbedaan budaya ini juga akan sangat berpengaruh terhadap pola pemikiran dan juga tingkah laku individu yang bersangkutan di tengah anggota masyarakat. Didalam kelompok masyarakat yang sama sekalipun juga tidak menutup kemungkinan akan terjadinya suatu perbedaan budaya hal ini juga karena kebudayaan lingkungan keluarga yang membesarkan seseorang akan berbeda dengan lingkungan kebudayaan keluarga orang yang lainnya.

Karenanya dibutuhkan suatu sikap saling pengertian akan masing – masing budaya agar tidak jadi benturan kebudayaan. Karena bukan tidak mungkin diantara perbedaan budaya memiliki hal – hal yang akan saling bertentangan satu dengan yang lainnya.

3. Bentrokan suatu kepentingan

Suatu bentrokan kepentingan selama ini banyak terjadi di bidang politik, ekonomi dan sebagainya. Hal ini karena masing – masing orang juga punya kebutuhan serta kepentingan yang berbeda – beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Begitu juga dengan suatu kelompok yang juga akan memiliki suatu kebutuhan kepentingan yang berbeda dengan kelompok – kelompok yang lainnya.

4. Perubahan sosial yang terlalu cepat di dalam masyarakat

Perubahan sosial yang terjadi secara masif di tengah anggota masyarakat berpotensi menimbulkan bentrokan karena tidak semua orang memiliki kesiapan dengan suatu perubahan. Seseorang tentu saja akan butuh suatu adaptasi terhadap perubahan dan juga masa adaptasi masing – masing orang akan berbeda – beda. Bahkan juga ada orang yang tidak siap dengan perubahan bahkan tidak menginginkan adanya suatu perubahan. Perubahan sosial yang semacam inilah yang akan membuat terjadinya suatu guncangan didalam proses sosial yang ada di tengah – tengah masyarakat sehingga bisa jadi lama – lama akan memicu konflik baik dengan diri sendiri atau dengan kelompok yang lain yang sepaham dengan perubahan yang berlangsung.

5. Persaingan didalam masyarakat

Di berbagai sendi kehidupan, masing – masing individu atau kelompok berusaha mencari keuntungan. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencari keuntungan adalah dengan menarik perhatian atau menajamkan prasangka yang ada tanpa menggunakan suatu ancaman atau kekerasan. Persaingan didalam suatu kelompok sendiri terbagi ke dalam dua macam yaitu persaingan yang sifatnya pribadi dan juga tidak pribadi atau persaingan kelompok.

Persaingan pribadi misalkan orang A dan orang B yang bertetangga kemudian memiliki jualan yang sama. Keduanya saling bersaing untuk memperebutkan pasar yang sama. Sementara contoh persaingan kelompok di tengah masyarakat yaitu persaingan antara kelompok karnaval A dan kelompok karnaval B yang berebut menjadi juara di acara karnaval yang diikuti. Itulah masih sebagian kecil dari contoh persaingan di tengah persaingan sebenarnya yang tentunya sangat kompleks diantara anggota masyarakat baik yang terlihat atau tidak terlihat.

6. Persaingan di bidang kebudayaan

Persaingan yang bersifat perebutan wilayah oleh dua kebudayaan ini dilakukan untuk saling mendapatkan suatu pengaruh oleh wilayah tersebut. Persaingan ini dapat terjadi seperti saat ada kebudayaan pendatang yang ingin kebudayaan yang ia bawa diterima oleh masyarakat di tengah lingkungan barunya tersebut. Namun tidak semua penduduk asli tentu bisa menerima budaya baru tersebut karena bisa jadi budaya baru yang dibawa bahkan dianggap sebagai budaya yang mampu mengancam budaya asli mereka. Dari sanalah kemudian kebudayaan itu mulai mengakibatkan konflik sosial.

7. Persaingan kedudukan atau peranan

Sebagian besar orang menginginkan agar dirinya diakui dan memiliki kedudukan serta peran penting yang terpandang. Karena banyak orang yang menginginkan hal yang sama padahal nantinya yang terpilih hanya satu orang maka persaingan kedudukan atau peranan akan terjadi. Sebagai contoh persaingan memperebutkan kursi DPRD, persaingan dalam pilihan presiden dan berbagai contoh – contoh yang lain. Termasuk didalam sebuah keluarga persaingan dua orang anak kakak dan adik yang ingin lebih diakui oleh orang tuanya.

8. Persaingan ras

Di era sekarang ini juga masih terdapat individu atau kelompok yang memiliki anggapan bahwa rasnya lebih baik dan lebih unggul dibandingkan ras yang lain. Perilaku rasis yang semacam ini cenderung meremehkan ras orang lain jelas akan memicu dan menimbulkan suatu konflik sosial di tengah anggota masyarakat.

9. Persaingan penggunaan sumber daya

Di tengah kebutuhan masyarakat modern yang mengalami peningkatan seperti sekarang ini dan hampir tak ada batasnya memicu suatu persaingan. Sementara seperti yang kita tahu selama ini bahwa sumber daya alam yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas. Manusia setiap hari perlu bahan bakar untuk alat transportasi mereka, untuk energi listrik, batu – batuan dan juga kayu untuk tempat tinggal dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara pembaruan sumber daya alam membutuhkan waktu yang sangat lama tidak sebanding dengan permintaan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. Akibatnya para kelompok atau individu yang memiliki kepentingan akan berlomba – lomba dalam menguasai sumber daya yang menguntungkan. Nah, didalam proses keinginan sebagian anggota masyarakat untuk menguasai sumber daya yang sama inilah akan memicu terjadinya konflik sosial.

10. Perbedaan nilai dan persepsi

Masing – masing individu memiliki penilaian secara subjektif terhadap suatu hal utamanya jika diperlakukan berbeda oleh seseorang. Manusa akan memiliki persepsi negatif jika ia mendapat perlakuan yang tidak adil padahal keadilan bukan menjadi suatu hal yang mestinya boleh dipermainkan. Keadilan dalam perlakuan haruslah sama rata.

Hanya saja didalam lingkungan masyarakat dengan watak dan sikap seseorang yang berbeda terkadang ada beberapa orang yang berlaku tidak adil pada orang lainnya. Karena itulah hal ini dapat memicu konflik sosial di antara anggota masyarakat. Contoh kecilnya didalam lingkungan keluarga, seorang kakak yang duduk di kelas VIII SMP diberi uang jajan sebesar 20 ribu rupiah setiap harinya. Si adik yang berada di bangku kelas III SD diberi uang jajan 5 ribu rupiah setiap harinya. Si adik merasa dirinya diperlakukan tidak adil karena mendapatkan uang jajan yang lebih rendah daripada kakaknya padahal soal kebutuhan, kakaknya memiliki kebutuhan yang berbeda.

11. Hambatan komunikasi yang terjalin

Segala macam bentuk perbedaan bisa diredam dengan komunikasi yang terjalin baik. Komunikasi yang baik dapat memberikan jalan tengah atas segala macam perbedaan dan saling mengerti seperti halnya kebenaran yang hakiki diantaranya. Jadi jika komunikasi antar pihak yang saling berselisih tidak baik maka tidak akan ada suatu jalan tengah bagi masalah yang tengah dihadapi tersebut akhirnya. Sehingga bukan tidak mungkin suatu konflik akan terjadi.

Dampak Konflik Sosial di Masyarakat

Dampak Konflik Sosial di Masyarakat

Konflik sosial yang terjadi diantara anggota masyarakat memang memiliki dampak positif dan negatif. Adapun beberapa dampak positif konflik sosial yang terjadi di tengah anggota masyarakat meliputi :

  • Berbagai aspek di kehidupan masyarakat yang masih belum jelas atau masih belum selesai ditelaah bisa diperjelas dengan adanya suatu konflik.
  • Perkembangan suatu zaman dengan konflik yang sehat memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Konflik ini nantinya akan memungkinkan adanya suatu penyesuaian kembali norma – norma, nilai dan hubungan sosial didalam masyarakat yang bersangkutan dengan kebutuhan individu atau suatu kelompok tertentu.
  • Didalam suatu konflik antar kelompok sebenarnya konflik memiliki fungsi yang efektif didalam meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang berselisih dengan kelompok yang lain.
  • Adanya suatu konflik dapat membuat suatu individu atau kelompok yang terlibat harus mengandalkan diri sendiri dalam memenangkan konflik tersebut atas individu atau kelompok yang lain. Karenanya konflik juga merupakan jalan dalam mengurangi tingkat ketergantungan antar individu atau suatu kelompok.
  • Ketika kemudian terjadi suatu perubahan – perubahan sosial di tengah anggota masyarakat, konflik sebenarnya akan sangat membantu dalam menghidupkan kembali norma – norma lama atau menciptakan suatu norma baru agar suatu harmoni dan keteraturan di tengah masyarakat bisa tercipta.
  • Konflik dapat menjadi sebuah alat untuk mencapai suatu keseimbangan antara kekuatan yang ada didalam masyarakat yang terlibat.
  • Ketika pihak yang terlibat sama – sama memiliki kekuatan seimbang, konflik dapat memunculkan suatu kompromi baru supaya setiap pihak mendapat apa yang diinginkan dengan konsekuensi yang sudah disepakati bersama – sama.
  • Penyesuaian kembali pada norma dan nilai
  • Meningkatkan solidaritas
  • Mengurangi ketergantungan antar individu atau kelompok
  • Penyeimbang berbagai kekuatan yang ada
  • Memunculkan suatu kompromi baru

Sementara suatu konflik juga berpotensi memunculkan dampak negatif. Berikut beberapa dampak negatif suatu konflik diantaranya :

  • Memicu rusaknya hubungan antar kelompok dan antar individu
  • Memakan korban berupa kerusakan harta benda dan termasuk nyawa manusia
  • Kepribadian individu atau kelompok yang terlibat akan berubah dan mengarah pada hal – hal positif atau negatif
  • Menimbulkan adanya dominasi dari kelompok yang menang atas kelompok yang kalah
  • Hubungan antar individu atau kelompok yang terlibat menjadi renggang atau bahkan rusak

Contoh Konflik Sosial Di Indonesia

Kesimpulannya, suatu konflik sosial wajar terjadi di lingkungan masyarakat. Akan tetapi perlu diusahakan agar suatu konflik sosial yang terjadi menjadi jembatan terjadinya hal positif di tengah masyarakat bukan menjadi suatu dampak negatif yang merugikan hubungan antar sesama.

Originally posted 2018-11-02 23:26:36.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.