Mengetahui Isi dan Tujuan Dibuatnya Perjanjian Tordesillas Antara Portugis dan Spanyol

By | March 11, 2023

Perjanjian Tordesillas – Pada abad yang ke-15, manusia di masa itu sudah mulai mengenal penjelajahan samudera. Yang demikian tersebut diyakini dengan adanya teori mengenai bumi yang alami perkembangan sangat pesat.

Negara – negara besar yang ada di Eropa bahkan turut berlomba – lomba dalam melakukan penjelajahan untuk temukan tanah yang baru, atau tanah harapan, sebutan mereka. Tanah baru yang dimaksudkan di sini adalah tanah yang di dalamnya mengandung banyak sumber daya alam.

Diantara negara Eropa yang bisa dibilang paling banyak dalam melakukan penjelajahan adalah Portugis dan Spanyol. Kedua negara ini secara letak cukup berdampingan memang, namun berlomba – lomba untuk melakukan penjelajahan.

Christopus Colombus yang lakukan penjelajahan dan berhasil menemukan Amerika Serikat di tahun 1492 merupakan salah seorang berkebangsaan Portugis yang sedang melakukan pelayaran dengan dukungan negara Spanyol.

Untuk mempelajari dan mengetahui yang lebih dalam lagi tentang penjelajahan bangsa – bangsa Eropa berawal, maka pada artikel ini akan kami bahas lebih lengkapnya tentang isi dan tujuan dibuatnya perjanjian yang bernama Tordesillas.

Ini adalah sebuah perjanjian yang bisa dikatakan sangat berkaitan erat dengan pelayaran serta penjelajahan, hingga tujuan – tujuan bangsa Portugis untuk datang ke Indonesia, tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia, serta tujuan bangsa Belanda ke Indonesia sebelum kemerdekaan.

Latar Belakang Mengapa Perjanjian Tordesillas Diadakan

Perjanjian tordesillas

Ini merupakan sebuah perjanjian yang ditanda tangani oleh perwakilan kedua negara, yakni Portugis dan Spanyol, tepatnya di tanggal 7 Juni 1494.

Baik itu Portugis atau pun Spanyol adalah kedua negara yang menguasai pelayaran dunia di masanya. Yang mana di masa tersebut, perintah Paus atau pun pemimpin agama Katholik di dunia adalah segala – galanya.

Paus Alexander VI merupakan pemimpin gereja, dan umatnya melihat bahwasannya pelayaran Portugis dengan Spanyol ini suatu saat akan alami bentrokan.

Bentrokan yang mungkin terjadi di perbatasan kedua negara, atau pun bentrokan yang terjadi di luar wilayah, bahkan ketika penjelajahan yang mewakili negara bertemu di belahan dunia lain sehingga menyebabkan betrokan antara kedua negara tersebut.

Perjanjian Tordesillas ini lalu mengatur perjanjian kedua negara, serta mengartur perbatasan keduanya. Dimana dalam perjanjian tersebut, antara Portugis dengan Spanyol dipisahkan oleh garis demarkasi sepanjang 300 mill, atau sekitar 483 km dari Kepulauan Cape Verde.

Berdasarkan garis demarkasi yang telah ditetapkan, Spanyol menguasai daerah yang ada di sebelah barat, dan bisa melakukan pelayaran lewat wilayah barat. Sementara itu untuk Portugis sendiri menguasai daerah yang ada di sebelah timur garis demarkasi, dan bisa melakukan penjelajahan lewat arah timur.

Jadi, pelayaran kedua negara tersebut bertolak lewat titik yang sama dengan arah berbeda. Perhitungannya, kedua negara ini tidak akan pernah bertemu.

Isi Perjanjian Tordesillas

Perjanjian Tordesillas

Isi dari perjanjian Tordesillas ini adalah pembagian wilayah pelayaran antara kedua negara, yakni Portugis dan Spanyol. Lewat perjanjian yang telah diberlakukan sejak tanggal 4 Juni 1474 silam, negara Spanyol pada akhirnya melakukan pelayaran ke arah barat dari Kepulauan Cape Verde.

Dimana wilayah pelayaran tersebut mencakup daerah Benua Amerika. Hingga pada akhirnya negara Spanyol bisa belayar hingga ke negara Filipina di tahun 1521. Sementara itu untuk negara Portugis sendiri melakukan pelayaran ke arah timur untuk mencari rempah – rempah. Sampai ke Maluku di tahun yang sama.

Apa tujuan dari adanya Perjanjian Tordesillas?

Perjanjian Tordesillas

Di bawah ini juga akan kami informasikan kepada Anda tentang tujuan dari dibuatnya perjanjian Tordesillas antara negara Portugis dengan Spanyol, diantaranya sebagai berikut, yakni perjanjian Tordesillas ini dibuat pasti saja memiliki tujuan tertentu. Tujuan secara langsung atau pun tidak langsung.

Perjanjian Tordesillas tersebut nanti akan membawa penjelajahan samudera antara kedua negara tersebut. Bangsa Eropa banyak sekali yang mengikuti Spanyol dengan Portugis untuk melakukan penjelajahan samudera.

Pada saat paham atau pun ideologi imperialisme serta kapitalisme berkembang cukup pesat, maka bangsa Eropa dengan semangat gold, glory, maupun gospel berbondong – bondong untuk menuju ke daerah yang baru.

Gold merupakan lambang atau pun semangat dalam mencari harapan – harapan baru atau emas, yang kemudian dapat diartikan pula sebagai sumber daya untuk perkaya materi, dan menyejahterakan negara mereka.

Sementara itu untuk glory sendiri adalah kejayaan, mereka beranggapan bahwasannya pada saat menemukan tanah yang baru, maka kejayaan bangsa atau pun negara bisa diangkat. Lalu gospel menjadi semangat dalam menyebarkan agama Nasrani, terutama Katholik di abad yang ke-15, yang mana kala itu memang sedang berkembang pesat di Eropa.

Semangat yang berubah menjadi sebuah keinginan untuk menguasai, serta menjajah tanah baru. Dan berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya perjanjian Tordesillas yang harus Anda ketahui.

1. Untuk penuhi ketidakpuasan raja Ferdinand

Raja Ferdinand adalah salah seorang raja yang memerintah Spanyol di sekitar abad yang ke-15. Yang mana kala itu Spanyol memang sedang alami puncak kejayaannya. Akan tetapi, bangsa Eropa di masa tersebut malah tidak secemerlang tanah Asia.

Pengetahuan bangsa Eropa berlangsung lebih lambat, demikian pun dengan pelayarannya. Eropa saat itu alami masa keemasan setelah masuknya ajaran agama Islam ke Spanyol, serta mengajarkan banyak hal. Setelah itu, ilmu pengetahuan jadi semakin maju lagi.

Raja Ferdinand ini tahu bahwa di luar tanahnya ternyata masih ada wilayah lain yang mungkin jauh lebih menjanjikan daripada Spanyol.

Nah, ketidakpuasan Raja Ferdinand tersebut hingga akhirnya lahirkan keingintahuannya. Raja Ferdinand berkeinginan untuk segera ditemukannya tanah baru. Tanah baru atau tahan harapan yang bisa menghasilkan lebih banyak lagi keuntungan. Keinginan raja Ferdinand ini ternyata mendapat dukungan penuh dari pihak gereja, dalam hal tersebut Paus.

2. Antisipasi masalah yang muncul dari perjalanan Christopus Columbus

Christopus Columbus merupakan salah seorang penemu benua Amerika di masa tersebut, walaupun pada saat itu ia memang tidak menyadari bahwa ia menjadi penemu benua Amerika.

Akan tetapi berkat penjelajahannya tersebut, bangsa Eropa yang sebelumnya memang masih belum mengenal pelayaran maupun penjelajahan samudera menyadari manfaatnya. Christopus Columbus yang sebetulnya berkebangsaan Portugis ini lakukan perjalanan atas dukungan Spanyol.

Di negaranya sendiri, Crhistopus Columbus awalnya tidak didukung, teori penjelajahan samudera yang dimilikinya tidak diyakini oleh bangsanya sendiri.

Namun tetap saja pada saat Christopus Columbus berhasil menemukan tanah baru, ada banyak orang yang ingin mendapatkannya.

Baik itu bangsa Portugis atau pun Spanyol juga tertarik untuk melakukan penjejalahan lebih jauh lagi. Perjanjian Tordesillas ini dibuat untuk hindari akibat buruknya dari perjelajahan samudera antara kedua negara, yang mana masing – masing negara tersebut mengklaim tanah baru sebagai miliknya.

3. Digunakan untuk membagi kekuasaan

Dibuatnya perjanjian Tordesillas ini memiliki tujuan tidak lain adalah untuk membagi kekuasaan antara bangsa Portugis dengan Spanyol. Di dalam isi perjanjian Tordesillas tersebut tercantum pembagian kekuasaan.

Batasan demarkasi kedua negara yang dibuat menentukan bahwasannya Spanyol memiliki hak penuh atas wilayah sebelah barat demarkasi, melakukan perjalanan, dan hak atas apa sja yang telah ditemukannya ketika melakukan perjalanan.

Sementara itu untuk bangsa Portugis sendiri memiliki hak atas wilayah sebelah timur demarkasi. Yang mana pembagian kekuasaan tersebut mengharapkan bahwasannya pelayaran kedua bangsa ini tidak mengakibatkan pertemuan dalam satu wilayah.

Apabila terjadi seperti halnya Christopus Columbus, maka tidak akan ada saling mengklaim tanah baru yang ditemukan, sebab kedua negara melalui daerah yang berbeda.

Namun demikian, pembagian kekuasaan ini ternyata tidak sepenuhnya berhasil. Sesuai dengan teori bahwasannya dunia atau pun bumi ini bentuknya bulat, maka pada akhirnya Portugis dan Spanyol bertemu, dan kembali lagi di satu titik. Portugis dan Spanyol bertemu di Maluku di wilayah yang berbeda. Maluku yang pada saat itu menjadi penghasil rempah – rempah terbesar di dunia kini menjadi wilayah perebutan kedua belah pihak.

4. Menghindari terjadinya bentrokan antara Portugis dan Spanyol

Tujuan lain dibuatnya perjanjian Tordesillas adalah untuk menghindari terjadinya bentrokan antara Portugis dengan Spanyol. Perjanjian Tordesillas Dibuat Untuk Mendamaikan Bangsa, Portugis dan Spanyol ini masing – masing melakukan pelayaran tanpa saling konfirmasi satu sama lain.

Jadi, bisa dibayangkan sendiri apabila suatu saat kedua negara tersebut bertemu di lautan dengan jalur yang sama, atau suatu ketika kedua negara bertemu di sebuah pulau yang sama. Maka dapat dipastikan kedua negara ini akan alami bentrokan yang sangat besar sekali. Hal tersebut pasti saja sudah berpikirkan oleh Paus Alexander.

Bentrokan kedua negara ini bisa saja terjadi karena keinginan mereka untuk menguasai tempat yang sama yang telah berhasil ditemukan. Baik itu Portugis atau pun Spanyol sama – sama saling mengklaim wilayah baru yang ditemukan. Bentrokan di wilayah ini yang tidak bisa terhindarkan.

Bentrokan antara Portugis dengan Spanyol yang terjadi di jalur pelayaran yang sama bisa saja terjadi, sebab memang mereka sedang berlomba – lomba untuk mencapai tujuan terlebih dulu.

Siapa yang bisa mencapai tujuan lebih dulu maka menjadi pemenangnya. Pemilik sah pulau baru yang ditemukan. Berbagai macam cara bisa saja dilakukan oleh pelaut dari kedua negara tersebut.

Perjanjian Tordesillas ini dibuat untuk menghindari kemungkinan bentrokan yang terjadi. Perjanjian Tordesillas tersebut bertujuan membuat kedua negara yang berdampingan tersebut untuk tidak terlibat perang. Dikarenakan, sesungguhnya penduduk serta warga negara keduanya berasal dari nenek moyang yang sama.

5. Menguasai tanah baru dan dunia

Pada dasarnya, manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah ia miliki. Raja Ferdinand di Spanyol bahkan merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya, dam menginginkan tanah baru sebagai salah satu bagian dari wilayahnya.

Hingga akhirnya tidak hanya raja Ferdinand saja yang menginginkan tanah baru, akan tetapi semua penjelajah turut berlomba – lomba untuk mencari tanah baru. Temukan tanah baru itu artinya temukan sumber daya yang melimpah yang pastinya tidak ada di Eropa dan berarti menguasai dunia.

Perjanjian Tordesillas ini ternyata membuka jalan untuk menguasai tanah yang baru dan dunia pada umumnya. Sejak itu juga para penjelajah berbondong – bondong untuk melakukan perjalanan.

Dimulai dari arah Portugis mereka lakukan perjalanan ke arah timur, dan dari Spanyol sendiri mereka melakukan perjalanan ke arah barat. Penjelajah bangsa Eropa lainnya kemudian mengikuti jejak yang telah dilakukan oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Dari sini imperialisme untuk menguasai dunia tumbuh menjadi semakin besar.

Perlu untuk diketahui bahwa, perjanjian Tordesillas ini ditanda tangani untuk keberhasilan dalam mencari tanah yang baru dan menguasainya. Ini merupakan sebuah perjanjian yang pada akhirnya menjadi cikal bakal dari datangnya penjajah di seluruh penjuru dunia, terutama di Asia.

Spanyol tiba di Indonesia, tepatnya di Maluku lewat Filipina sekitar tahun 1521, di sebuah kerajaan yang bernama “Tidore”. Bangsa Portugis sendiri datang ke Maluku, tepatnya di kerajaan Ternate di sekitar tahun 1511. Pulau Maluku yang pada saat itu menjadi tujuan utama para pecinta rempah – rempah di dunia.

Walaupun sudah dibagi menjadi dua jalur yang berbeda lewat perjanjian Tordesillas, namun kedua negara, yakni Portugis dan Spanyol tiba di Maluku dan kedatangan mereka ternyata menjadi pembuka penjajahan bangs Eropa di Indonesia. Awal dari ratusan tahun penjajahan di negara Indonesia.

Tidak lama dari kedatangannya kedua negara ini di Maluku, bangsa Belanda yang melakukan penjelajahan juga masuk lewat Banten, sekitar tahun 1596. Bangsa Belanda yang sedikit demi sedikit kuasai negara Indonesia dari barat hingga ke timur.

Ratusan tahun penjajahan yang berakibat dampak penjajahan Spanyol di negara Indonesia, Portugis, Inggris, serta Belanda, membuat bangsa Indonesia hampir kehilangan jati dirinya. Pada saat kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, makna proklamasi menjadi sangat dalam.

Puncak perjuangan yang panjang, akan tetapi tidak berarti perjuangan di masa tersebut selesai begitu saja. Kemerdekaan masih belum seratus persen didapatkan. Sebagai bangsa Indonesia yang mereka secara contoh negara de facto dan juga de jure, kita memang harus benar – benar bebas dari tekanan bangsa mana pun, baik itu secara ideologi, sosial, politik, budaya, atau pun pertahanan keamanan.

Tentu saja sebagai generasi penerus, tugas berat untuk memanggil, upaya dalam menjaga keutuhan NKRI akan selalu harus dijaga dengan sebaik – baiknya agar menjauhkan dari contoh disintegrasi nasional. Keutuhan dan persatuan bangsa akan semakin mempercepat tercapainya tujuan dari pembangunan nasional yang termaktub pada pokok pemikiran dalam pembukaan Undang – Undang 1945.

Dampak Perjanjian Tordesillas Bagi Bangsa Indonesia

Perjanjian Tordesillas

Salah satu dampak dari perjanjian Tordesillas bagi bangsa Indonesia adalah masuknya bangsa Portugis ke Maluku dengan tujuan menguasai rempah – rempah yang ada di daerah tersebut. Bangsa Portugis berhasil sampai di Ternate, Maluku bagian utara di tahun 1521. Sementara itu bangsa Spanyol sendiri di waktu yang sama sudah berhasil menguasai Tidore.

Hingga akhirnya terjadi perseteruan antara kedua negara tersebut, yakni Portugis dan Spanyol. Secara geografis kerajaan Ternate ini ada di sebelah selatan dari kerajaan Tidore. Letak pulau Maluku ada diantara Sulawesi dan Papua. Sehingga menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat yang paling strategis dan penting di dunia perdagangan.

Sebagai informasi tambahan, bahwa sebelum kedatangan bangsa Portugis dengan Spanyol di Maluku, telah berdiri empat kerajaan Islam, yakni Jailolo, Tidore, Ternate, dan Bacan. Setiap kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang kolano dari garis keturunan Ja’far Sadik.

Ia adalah salah seorang berkebangsaan Arab dan merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Sampai akhirnya ada sebuah konflik besar terjadi di Maluku, antara Portugis dengan Spanyol. Akhirnya di tahun 1522 Portugis berhasil mengusir Spanyol dan sejak saat itu juga Portugis memonopoli perdagangan rempah – rempah yang ada di Maluku.

Demikian informasi yang bisa kami bagikan tentang isi dan tujuan dibuatnya perjanjian Tordesillas antara Portugis dan Spanyol. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2018-11-10 12:13:44.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.