Hikmah Beriman Pada Hari Akhir – Hari akhir bagi setiap orang yang beriman merupakan keyakinan yang bisa dikatakan tidak bisa diganggu gugat. Hal tersebut termasuk ke dalam rukun iman, sehingga kita sebagai umat muslim memang sudah seharusnya meyakini dan mengamalkan rukun Islam. Hari akhir adalah informasi yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada setiap umat manusia, tanpa informasi kapan akan diturunkannya waktunya.
Setiap orang yang beriman pastilah akan mempercayai akan datangnya, sementara itu mereka yang tidak memiliki keimanan kepada Allah SWT akan menolaknya dan menganggap hal ini tidak logis. Pasti saja bagi umat Islam yang meyakini adanya hari akhir juga perlu tahu informasinya secara lebih lengkap. Maka dari itu pada artikel kali ini kami akan membagikan informasinya kepada Anda tentang pengertian hikmah beriman pada hari akhir secara lebih lengkap. Mari di simak ulasannya.
Pengertian Hari Akhir Secara Lengkap
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : “bilakah terjadinya?” Katakan bahwa, Sebenarnya pengetahuan tentang kiamat (hari akhir) ini adalah ada pada sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat sangat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan secara tiba – tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan – akan kamu memang benar – benar mengetahuinya. Katakan bahwa, sebenarnya pengetahuan tentang kiamat (hari akhir) itu adalah ada di sisi Allah SWT, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Surat Al A’raf ayat 187.
Pada ayat di atas telah dijelaskan bahwasannya pengertian hari akhir ini adalah hari dimana berakhirnya kehidupan di seluruh alam semesta, sementara itu disaat semuanya telah hancur, hanya Allah SWT yang tetap abadi beserta dengan segala yang dikehendakinya. Hari akhir ini tidak hanya saja sekadar dihancurkannya alam semesta, akan tetapi ada pula tahapan hari akhir yang selanjutnya. Dimana semua manusia sudah meninggal dan hancur akan dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggung jawaban semua amalannya saat hidup di dunia.
Soal kapan terjadinya hari akhir pastinya setiap manusia tidak akan ada yang bisa mengetahuinya, sebab semuanya adalah rahasia Allah SWT. Hal tersebut bertujuan untuk menguji manusia sejauh apa bisa melaksanakan ibadah dan amalan dengan sebaik – baiknya. Manusia hanyalah bisa memprediksi dari tanda – tanda alam yang ada, akan tetapi secara pasti kapan terjadinya hari kiamat atau hari akhir tersebut tidak akan pernah ada yang tahu secara akurat dan pasti.
Hikmah Beriman Pada Hari Akhir
Iman pada hari akhir pastinya tidak hanya sekadar percaya, akan tetapi juga bisa diaplikasikan dalam amalan sebagai bentuk dari keyakinan terhadapnya. Tidak sia – sia pastinya seseorang yang beriman pada hari akhir. Akan ada hikmah bagi mereka yang percaya dan telah berusaha untuk bisa mengambil maknanya untuk kemudian dihayati dan menjadi pencerahan hidup di setiap harinya. Di bawah ini adalah beberapa hikmah beriman pada hari akhir yang harus Anda tahu.
1. Semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
Seseorang yang beriman pada hari akhir, maka dia akan menjadi semakin beriman dan bertaqwa juga kepada Allah SWT. Keberimanan kepada Allah SWT pastilah akan berdampak kepada keyakinan hari akhir dan begitu pula sebaliknya. Allah SWT yang menciptakan dan menentukan hari akhir, makanya hanya kepada Allah SWT kita meminta pertolongan dan perlindungan pada saat terjadinya hari akhir supaya bisa selamat menuju ke kebahagiaan akhirat.
Dalam surat Al Jatsiyah : 26 telah disebutkan bakwa “Katakanlah : “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu di hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
2. Muncul rasa takut tidak mampu mempertanggung jawabkan
Dalam surat Al Anbiya : 49 disebutkan bahwa “(yaitu) orang – orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. Seseorang yang beriman pada hari akhir ini akan muncul rasa takut pada saat berbuat sesuatu tanpa punya pendasaran yang benar juga rasional. Hal tersebut karena ketika nanti menghadap Allah SWT langsung ketika harus mempertanggung jawabkannya pasti tidak akan bisa dilakukan apabila sejak di dunia mereka memang tidak pernah mempersiapkannya dengan sangat baik, dan perilakunya dasarnya hanya asal – asal saja. Maka dari itu orang yang beriman di hari akhir pasti saja akan selalu melakukan sesuatu dengan penuh pertanggung jawaban.
3. Menjauhi kemaksiatan dan perbuatan buruk
Dalam surat Ibrahim : 31, dikatakan bahwa “Katakanlah kepada hamba – hamba-ku yang telah beriman : “Hendaklah mereka mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang – terangan sebelum akhirnya datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan”.
Menjauhi kemaksiatan merupakan hikmah yang akan didapatkan oleh mereka yang beriman pada hari akhir. Mereka akan menjauhi kemaksiatan sebab takut akan hari akhir dan pertanggung jawaban yang amat sangat berat nantinya. Maka dari itu, dalam berbuat mereka pastinya akan lebih berhati – hati lagi dan penuh dengan perhitungan yang matang. Bahkan mereka pun tidak akan begitu cinta dengan dunia secara berlebihan, sebab apa yang ada di dunia ini pada hakikatnya adalah ujian dan titipan semata yang nanti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
4. Mempersiapkan diri dengan profesional
Dalam surat Muhammad ayat 18, telah disebutkan bahwa “Maka tidaklah yang mereka tunggu – tunggu melainkan hari kiamat (yakni) kedatangannya kepada mereka dengan tiba – tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda – tandanya. Maka apakah faedahnya (manfaatnya) bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?”.
Hari kiamat atau hari akhir datangnya secara tiba – tiba dan tidak disangka – sangka, maka dari itu seorang muslim yang berima pada hari akhir ini akan benar – benar secara profesional siapkan diri menghadapinya. Ini artinya mereka akan secara sungguh – sungguh, selalu memperbaiki diri, ada evaluasi, dan melakukan perbaikan secara terus menerus akan kehidupan serta ibadah yang dijalaninya. Hal tersebut selayaknya seorang karyawan yang bekerja kepada atasannya.
5. Tidak kikir (bakhil) dalam berinfaq
Pada saat seseorang beriman pada hari akhir, maka ia pasti akan selalu berinfaq dijalan Allah SWT dengan tidak kikir atau bakhil. Sebab ia pasti tahu betul akibat kikir terhadap hartanya itu di kemudian hari, dan ia tahu pahala yang berlipat ganda yang diterimanya jika ia berinfaq dijalan Allah SWT.
“Sekali – kali janganlah orang – orang yang bakhil dengan harta yang Allah SWT berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwasannya kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harga yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat. Dan milik Allah-lah segala – galanya warisan (yang ada) dilangit dan dibumi. Dan Allah SWT mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS 3 : 180)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang – orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, di tiap – tiap bulir ada seratus biji. Allah SWT akan melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. Orang – orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut – nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka mendapat pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa kekhawatiran terhadap mereka dan juga tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS 2 : 261 – 261)
6. Punya kesabaran dalam kebenaran dan saat tertimpa musibah
Pada saat keimanan pada hari akhir sudah tertanam di dalam hari, maka orang – orang tersebut akan selalu sabar dalam kebaikan dan juga dalam keadaan apapun. Walaupun musibah menimpa hidupnya, ia pasti akan tetap selalu sabar bahkan semakin meningkatkan kesabarannya. “Hai orang – orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah SWT agar kamu beruntung”. (QS 3 : 200)
“Dan sungguh akan Kami berikannya cobaan kepadamu dengan sedikitnya rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang bersabar, (yakni) orang – orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun”. (QS 2 : 155 – 156)
Seseorang yang beriman kepada hari akhir pastinya akan tahu bahwa di dunia ini hanyalah sementara saja, semuanya pasti akan mati. Penderitaan di dunia hanya sementara, segala sesuatu pasti akan disempurnakan di akhirat nanti, sebagaimana yang telah disebutkan pada fiman Allah SWT “Tiap – tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya di hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari negara dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan di dunia tidak lain hanya kesenangan yang memperdayakan”. (QS 3 : 185)
7. Mau berjihad di jalan Allah SWT dengan jiwa dan harta
Berjihad bagi orang yang beriman pada hari kiamat atau hari akhir ini merupakan sebuah keharusan. Sebab jihad dengan jiwa dan harta adalah jual beli seorang mukmin dengan Allah SWT dan merupakan pembenaran atas keimanannya. “Sesungguhnya Allah SWT telah membeli dari orang – orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga bagi mereka. Mereka berperang di jalan Allah SWT, kemudian mereka membunuh atau pun terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah SWT dalam Taurat, Injil, dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah SWT” Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lalukan itu dan itulah kemenangan yang besar”. (QS 9 : 111)
8. Tidak meniru pola hidup orang kafir
“Janganlah sesekali kamu terperdaya oleh kebebasan orang – orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanya kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka adalah Jahanam, dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk – buruknya”. (QS 3 : 196 – 197)
Allah SWT memperingatkan kepada seluruh umat Islam agar tidak terpedaya dan ikut – ikutan dengan gaya kehidupan orang kafir (yang tidak beriman), yang penuh dengan kebebasan, foya – foya, mabok, dugem, free sex, dan lain – lain. Sebab, yang demikian tersebut adalah kesenangan sementara selama hidup di dunia. Akan tetapi akibatnya ditanggung selama – lamanya di dalam negara Jahanam.
Cara Agar Tetap Beriman Pada Hari Akhir (Kiamat)
Berikut ini juga akan kami informasikan kepada Anda tentang cara agar kita sentiasa beriman pada hari akhir, dimana sebagai seorang muslim memang sudah seharusnya selalu mempelajari dan memahami informasi tersebut di dalam Al Quran. Seseorang yang tidak percaya dengan adanya hari akhir adalah mereka yang masih belum pernah menghayati fenomena alam dan apa saja yang telah disampaikan di dalam Al Quran. Sejatinya, apabila mereka memang benar – benar menghayati maka akan benar – benar beriman dan takut dengan hari akhir.
Dalam surat Asy-Syura : 18, disebutkan bahwa “Orang – orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta agar hari itu segera didatangkan dan orang – orang yang beriman merasa takut kepadanya (hari kiamat), dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang – orang yang membantah mengenai terjadinya kiamat itu benar – benar dalam kesesatan yang jauh”.
Jadi, sebagai umat muslim agar kita selalu beriman pada hari akhir salah satu caranya adalah selalu menggali informasi mengenai hari akhir atau hari kiamat dari berbagai pendekatan. Informasi tersebut bisa saja didapatkan dari Al Quran, Hadist, Sains, dan juga ilmu terapan lain yang akan menunjukkan bahwa hari akhir memang benar – benar akan terjadi dan tidak bisa dipungkiri meskipun manusia berlari ke planet mana pun.
Dalam surat Al An’Am : 31 juga disebutkan bahwa “Sungguh telah merugilah orang – orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan, sehingga apabila hari kiamat datang kepada mereka dengan tiba – tiba, mereka berkata bahwa “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami mengenai hari kiamat itu!”, sembari mereka memikul dosa – dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu”.
Selain itu, ada juga hikmat lain beriman pada hari akhir yang juga harus kita tahu, diantaranya adalah membuat seseorang selalu melaksanakan kewajibannya dan tidak akan pernah terlena akan kehidupan di dunia, sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan di akhirat adalah kehidupan yang kekal atau abadi, lebih sering bertaubat kepada Allah SWT, lapang dada dan ikhlas dengan ketentuan Allah SWT, serta memperjelas tujuan hidup di dunia.
Inilah Peristiwa Yang Berkaitan Dengan Hari Akhir
Yaumul Barzah
Yaumul Barzah atau alam kubur adalah masa antara sesudah meninggalnya seseorang hingga menunggu datangnya hari akhir atau hari kiamat.
Yaumul Baats
Ini adalah masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur, mulai dari manusia yang pertama meninggal hingga manusia terakhir.
Yaumul Mashyar
Ini adalah masa dimana dikumpulkannya manusia di padang mashyar untuk diperhitungkan atau dihisab amal kebaikan dan keburukannya.
Yaumul Hisab atau Mizan
Ini adalah masa diperhitungkan atau ditimbangnya amal kebaikan dan keburukan manusia.
Sirat
Ini adalah jembatan yang akan dilewati manusia setelah ditimbang dan dihisab amal baik dan buruknya. Di sini pula akan ditentukannya manusia akan masuk neraka atau surga.
Surga
Ini adalah tempat bagi orang – orang yang beriman kepada Allah SWT.
Neraka
Ini adalah tempat balasan bagi orang – orang yang telah ingkar kepada Allah SWT.
Demikian informasi yang bisa kami bagikan tentang pengertian hikmah beriman pada hari akhir lengkap. Semoga bermanfaat.
Originally posted 2018-10-30 10:48:44.